Aktivitas Antibakteri Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum) Dengan Kloramfenikol Atau Gentamisin Terhadap Salmonella Typhi

Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul and , Ika Trisharyanti DK, M.Farm., Apt. (2014) Aktivitas Antibakteri Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum) Dengan Kloramfenikol Atau Gentamisin Terhadap Salmonella Typhi. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Download (369kB)
[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
COVER-INTISARI.pdf

Download (436kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
BAB_1.pdf

Download (51kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB_2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (118kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (217kB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (10kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (23kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (620kB)

Abstract

Minyak atsiri merupakan salah satu senyawa kimia dalam tanaman yang terbukti berpotensi sebagai agen antibakteri. Beberapa penelitian menunjukkan minyak atsiri kemangi (Ocimum basilicum L.) dapat melawan bakteri patogen Salmonella typhi. Bakteri ini dapat menyebabkan demam tifoid. Antibiotik dapat digunakan untuk pengobatan demam tifoid, salah satunya adalah kloramfenikol dan gentamisin. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan aktivitas antibakteri kombinasi minyak atsiri kemangi dengan kloramfenikol dan gentamisin terhadap Salmonella typhi. ekstraksi minyak atsiri menggunakan metode destilasi uap dan air. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas kombinasi minyak atsiri kemangi dengan antibiotik adalah metode disk difusi. Hasil kombinasi minyak atsiri dengan antibiotik menunjukkan efek antagonis. Hal ini dikarenakan diameter zona hambat kloramfenikol dan gentamisin mengalami penurunan setelah dikombinasi dengan minyak atsiri. Diameter zona hambat kloramfenikol tunggal 20 mm setelah dikombinasikan menjadi 15 mm sama halnya dengan gentamisin. Diameter zona hambat gentamisin tunggal 19,7 mm setelah dikombinasikan menjadi 16 mm. Hal ini disebabkan karena perbedaan sifat bakteriostatik dan bakteriosid serta perbedaan konsentrasi masing-masing agen antibakteri.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Ocimum basilicum L., kloramfenikol, gentamisin, minyak atsiri, antibakteri, Salmonella typhi
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Users 4402 not found.
Date Deposited: 07 Mar 2014 07:50
Last Modified: 16 Oct 2021 01:50
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/28078

Actions (login required)

View Item View Item