FAKTOR RISIKO FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD TERHADAP KEJADIAN KEGEMUKAN (OVERWEIGHT) PADA REMAJA DI SMA BATIK I SURAKARTA

HASTUTI , DIAN TRI (2008) FAKTOR RISIKO FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD TERHADAP KEJADIAN KEGEMUKAN (OVERWEIGHT) PADA REMAJA DI SMA BATIK I SURAKARTA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
J310040005.pdf

Download (230kB)
[img] PDF
J310040005.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (907kB)

Abstract

Pendahuluan : Kehadiran fast food dalam industri makanan di Indonesia dapat mempengaruhi pola makan kaum remaja di kota. Pemilihan makanan tidak lagi didasarkan pada kandungan gizi akan tetapi lebih untuk bersosialisasi dan kesenangan. Banyak jenis fast food yang mengandung kalori tinggi, kadar lemak, gula dan sodium (Na) juga tinggi, tetapi rendah akan kandungan vitamin A, asam askorbat, kalsium, dan serat. Konsumsi fast food yang memiliki kandungan zat gizi yang tidak seimbang ini menjadi sebuah pola makan, maka akan berdampak negatif pada status gizi remaja dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan masalah kegemukan. Kegemukan yang berkelanjutan akan menimbulkan berbagai macam penyakit degeneratif. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko frekuensi fast food terhadap kejadian kegemukan (overweight) pada remaja di SMA Batik I Surakarta. Metode Penelitian : Jenis penelitian observasional dengan rancangan case control. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Batik I Surakarta, kelas I dan II dengan jumlah 40 siswa yang terdiri dari 20 kasus siswa yang overweight dan 20 siswa yang berstatus gizi normal sebagai kontrol. Batasan overweight didasarkan pada IMT > 25 – 27. Antara kasus dan kontrol dilakukan dengan matching terhadap umur dan jenis kelamin. Pengukuran status gizi dengan menggunakan pengukuran antropometri. Data frekuensi konsumsi fast food diperoleh dengan metode food frequency questionaire (FFQ). Hasil Penelitian : Penelitian ini menunjukkan bahwa dari keseluruhan sampel remaja di SMA Batik I Surakarta yang sering mengkonsumsi fast food sebanyak 55% dan yang jarang mengkonsumsi fast food sebanyak 45%. Dari hasil tersebut ada kecenderungan bahwa remaja SMA Batik I Surakarta yang sering mengkonsumsi fast food memiliki berat badan yang berlebih (overweight). Hasil dari uji statistik menunjukkan nilai OR = 2,27, 95% CI : 0,636 - 8,106 dan nilai p: 0,341. Kesimpulan : Frekuensi konsumsi fast food bukan merupakan faktor risiko terjadinya kegemukan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Fast food, frekuensi konsumsi fast food, kegemukan (overweight)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RN Nutrition
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Gizi
Depositing User: Gatiningsih
Date Deposited: 16 Jun 2009 08:48
Last Modified: 14 Sep 2022 08:22
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/2765

Actions (login required)

View Item View Item