HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI RUANG RAWAT INAP RSDM SURAKARTA

SUPRIYANTO, SUPRIYANTO (2008) HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI RUANG RAWAT INAP RSDM SURAKARTA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
J220060019.pdf

Download (178kB)
[img] PDF
J220060019.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (598kB)

Abstract

Tindakan pemasangan infus akan berkualitas apabila dalam pelaksanaanya selalu mengacu pada standart yang telah ditetapkan, sehingga kejadian infeksi atau berbagai permasalahan akibat pemasangan infus dapat dikurangi, bahkan tidak terjadi. (Priharjo, 1995). Mematuhi prosedur keperawatan sangat penting, menurut Gillies (1989), tujuan melaksanakan standar keperawatan adalah untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, mengurangi biaya asuhan keperawatan, melindungi perawat dari kelalaian dalam melaksanakan tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang tidak terapeutik. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui adakah perbedaan kepatuhan antara perawat berpendidikan SPK, DIII Keparawatan, Sarjana. Penelitian ini di lakukan di ruang rawat inap RS Dr. Moewardi Surakarta bangsal cendana, mawar, melati, dan anggrek. Penelitian dilakukan dari bulan September sampai dengan Oktober 2007. Jumlah populasi adalah 256 orang perawat. Jumlah keseluruhan sampel adalah 51 orang, terdiri dari S1 Keperawatan 7 orang, D III 37 orang, dan SPK 7 orang. Dengan kriteria inklusi yaitu : (1) perawat ruang rawat inap RS Dr. Moewardi Surakarta, (2) perawat yang melakukan pemasangan infus, (3) telah bekerja lebih dari 1 tahun, (4) perawat yang tidak dalam masa cuti. Kriteria eksklusi yaitu perawat yang bekerja di instalasi rawat jalan, perawat dalam masa cuti dan perawat D III yang melanjutkan pendidikan sarjana kesehatan masyarakat. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan statistik teknik bivariate yaitu chi square. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pendidikan perawat di RSDM Surakarta sebagian besar adalah D III (72,5%), (2) Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar perawat (68,6%) telah melaksanakan protap pemasangan infus dengan baik, (3) Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan perawat dengan kepatuhan penerapan protap pemasangan infus di ruang rawat inap RSDM Surakarta.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: protap pemasangan infuse, tingkat pendidikan, dan kepatuhan
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Keperawatan
Depositing User: Maria Husnun Nisa
Date Deposited: 15 Jun 2009 08:51
Last Modified: 16 Nov 2010 20:54
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/2702

Actions (login required)

View Item View Item