Efektivitas Perawatan Luka Bakar Derajat Dua Dalam Antara Menggunakan Madu Dan Minyak Zaitun Pada Punggung Tikus Galur Wistar

Pitoyo, Pitoyo and , Winarsih Nur Ambarwati, S.Kep, Ns, ETN, M.Kep and , Kartinah, A.Kep, S.Kep (2013) Efektivitas Perawatan Luka Bakar Derajat Dua Dalam Antara Menggunakan Madu Dan Minyak Zaitun Pada Punggung Tikus Galur Wistar. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf

Download (421kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf

Download (36kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (155kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (41kB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (134kB)
[img] PDF (Bab V)
BAB_V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (78kB)
[img] PDF (Bab VI)
BAB_VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (10kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (54kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (280kB)
[img]
Preview
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Download (376kB)

Abstract

Luka bakar adalah cedera dengan insidensi paling tinggi di dunia, dari tiga macam jenis luka bakar, luka bakar derajat dua paling sering terjadi. Perawatan luka dengan bahan dressing yang tepat akan membantu penyembuhan luka bakar dengan maksimal. Bahan dressing di penelitian ini yaitu dengan membandingkan madu monoflora dan minyak zaitun (extra virgin olive oil) dalam penyembuhan luka bakar derajat dua dalam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan lama penyembuhan luka bakar dengan bahan dressing madu dan minyak zaitun. Penelitian ini menggunakan hewan uji tikus yang dibentuk empat kelompok perlakuan, kelompok pertama dengan perlakuan Madu, kedua Minyak Zaitun, ketiga Bioplacenton sebagai kelompok kontrol positif, dan NaCl sebagai kelompok kontrol negatif. Dibuat luka dengan bentuk lingkaran dengan diameter 2 cm penginduksi panas dengan aliran panas 300 derajat celcius selama 60 detik. Luka dibuat di punggung tikus sebanyak 32 luka dengan rincian 24 sebagai sampel, 8 luka sebagai cadangan. Luka dilakukan penilaian setiap hari sesuai fase penyembuhan luka, yakni haemostasis, inflamasi, dan proliferasi dengan ketentuan sembuh jika luka sudah masuk pada fase proliferasi akhir. Data ditabulasikan dengan SPSS versi 1.7 dengan uji one way anova dilanjutkan dengan post hoc test. Rata-rata lama penyembuhan dengan menggunakan madu 23,17 hari, minyak Zaitun 25,67 hari, Bioplacenton 25,17 hari dan NaCI 27,17 hari dengan sig 0.000 (sig ≤0.05) sehingga secara umum terdapat perbedaan yang signifikan. Perawatan luka bakar derajat dua dalam penyembuhan yang paling cepat dengan menggunakan madu diikuti Bioplacenton, Minyak Zaitun, dan paling lambat dengan NaCl.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Luka bakar, Madu, Minyak Zaitun
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Keperawatan
Depositing User: Users 10 not found.
Date Deposited: 10 Sep 2013 11:35
Last Modified: 02 Jun 2016 03:09
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/25696

Actions (login required)

View Item View Item