Ayunaningrum, Tri Ari (2012) Asuhan Keperawatan Pada Tn. H Dengan Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran Di Ruang Sena Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surakrta.
|
PDF (Halaman Depan)
00h._Depan.pdf Download (787kB) |
|
|
PDF (Bab I)
01.pdf Download (162kB) |
|
PDF (Bab II)
02.pdf Restricted to Repository staff only Download (164kB) |
||
PDF (Bab III)
03.pdf Restricted to Repository staff only Download (265kB) |
||
PDF (Bab IV)
04.pdf Restricted to Repository staff only Download (181kB) |
||
PDF (Bab V)
05.pdf Restricted to Repository staff only Download (87kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
06.pdf Download (84kB) |
|
PDF (Lampiran)
07_lmpiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (697kB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
00b_Naskah_publikasi.pdf Download (383kB) |
Abstract
Latar Belakang : WHO melaporkan bahwa 5 – 15% anak-anak antara 3 -15 tahun mengalami gangguan jiwa yang persintent dan mengganggu hubungan sosial. Bila kira-kira 40% penduduk negara kita ialah anak-anak dibawah 15 tahun (di negara yang sudah berkembang kira-kira 25%), dapat digambarkan besarnya masalah (ambil saja 5% dari 40% dari katakan saja 120 juta penduduk, maka di negara kita terdapat kira-kira 2.400.000 orang anak-anak yang mengalami gangguan jiwa). Menurut data dari Rumah Sakit Jiwa Kentingan Surakarta pada Januari-Maret 2012, didapatkan data pasien rawat inap sebanyak 698 orang dan pasien yang mengalami perubahan persepsi sensori halusinasi sebanyak 324 orang. Dari pasien rawat inap pasien yang mengalami perubahan persepsi sensori halusinasi paling banyak daripada pasien yang lain. Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa dengan masalah utama halusinasi pendengaran dengan metode komunikasi terapeutik. Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil klien mau mengungkapkan perasaannya, klien dapat mengendalikan halusinasinya, klien dapat memahami dan akan melaksanakan apa yang telah diajarkan oleh perawat dan pengetahuan klien tentang halusinasi meningkat. Kesimpulan : Kerjasama antar tim kesehatan, klien dan keluarga sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada klien, komunikasi terapeutik dapat mendorong klien untuk lebih kooperatif. Terapi aktivitas kelompok diperlukan agar klien dapat berinteraksi dengan orang lain dan dapat menggunakan kemampuan yang dimiliki klien
Item Type: | Karya ilmiah (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | halusinasi pendengaran, gangguan jiwa. |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Keperawatan D3 |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 08 Oct 2012 07:11 |
Last Modified: | 08 Oct 2012 07:11 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/20513 |
Actions (login required)
View Item |