Dampak Defisit Anggaran Terhadap tingkat Inflasi dan Peekonomian di DI INDONESIA TAHUN 1983-2009

Sugiyanto, Agus (2012) Dampak Defisit Anggaran Terhadap tingkat Inflasi dan Peekonomian di DI INDONESIA TAHUN 1983-2009. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
3._Halaman_Depan.pdf

Download (66kB)
[img]
Preview
PDF (Bab 1)
4._BAB_I.pdf

Download (120kB)
[img] PDF (Bab II)
5._BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (116kB)
[img] PDF (Bab III)
6._BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (75kB)
[img] PDF (Bab IV)
7._BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (152kB)
[img] PDF (Bab V)
8._BAB_V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (18kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
9._Daftar_Pustaka.pdf

Download (20kB)
[img] PDF (Lampiran)
10._Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (70kB)

Abstract

Dalam proses perencanaan pembangunan suatu negara setidaknya memiliki anggaran yang cukup agar pembangunan dapat terlaksanan dan sukses. Apabila anggaran ini defisit maka akan berdampak pada perekonomian, dan juga akan berpengaruh terhadap tingkat inflasi. Sehingga dalam perjalanannya pemerintah menentukan kebijakan ekonomi dan menjaga kondisi APBN selalu tercukupi dananya untuk melakukan percepatan pembangunan. Dalam penelitian ini berjudul “ Dampak Defisit Anggaran Terhadap Tingkat Inflasi dan Perekonomian Di Indonesia Tahun 1983-2009”. Tujuan penelitian yang dilakukan untuk melihat dampak dari defisit anggaran terhadap tingkat inflasi dan perekonomian. Penelitian ini menggunakan alat analisis persamaan simultan recursive/ berulang dengan menggunakan dua persamaan. Dimana masing-masing persamaan tersebut menerapkan persamaan OLS (ordinary least square). Persamaan OLS dapat menyelesaiakan penaksiran simultan apabila memenuhi kriteria OLS klasik, yaitu tidak berkorelasinya antara variabel eksogen dengan unsur pengganggu ut. Hasil uji yang dilakukan berdasarkan hasil pengujian persamaan pertama asumsi klasik untuk uji multikolinearitas bahwa variabel jumlah uang beredar (JUB) dan kurs nominal ditemukan adanya masalah multikolinearitas yang serius. Sedangkan dalam persamaan kedua ada 3 variabel yang terkena multikolinieritas, yaitu: GDP, PPJK, HDN. Untuk uji heteroskedastisitas pada persamaan satu ditemukan heteroskedisitas, sedangkan pada persamaan dua tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas. Dalam uji autokolerasi pada persamaan satu tidak terdapat autokolerasi, sedangkan pada persamaan dua terdapat autokolerasi pada model.Dari hasil uji kelayakan model nilai koefisien determinasi (R2) pada model (persamaan) pertama sebesar 66,2% yang menunjukkan variasi variabel peningkatan Inflasi dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen dalm model. Sedangkan pada model (persamaan) 2 koefisien determinasi (R2) sebesar 85,5% yang menunjukkan variasi variabel peningkatan GDP dapat dijelaskan oleh variasi variabelindependen dalam model. Dari hasil uji kelayakan model (Uji F), persamaan satu dan dua eksis. Dari hasil uji validitas pengaruh (Uji t), hanya suku bunga yang berpengaruh terhadap inflasi. Sedangkan pada persamaan kedua variabel yang berpengaruh pada peningkatan GDP adalah variabel Penerimaan Pajak dan Hutang Luar Negeri sedangakan variabel Inflasi, Defisit Anggaran dan Hutang Dalam Negeri tidak berpengaruh pada peningkatan GDP di Indonesia.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Additional Information: Rak B300/2012-04
Uncontrolled Keywords: Defisit Anggaran, Tingkat Inflasi, GDP, JUB, Suku Bunga, Kurs Nominal, Penerimaan Pajak, Hutang Luar negeri, Hutang Dalam Negeri, Simultan Recursive
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
Depositing User: Cahyana K. Widada
Date Deposited: 18 Apr 2012 10:36
Last Modified: 21 Jun 2012 10:43
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/18051

Actions (login required)

View Item View Item