Upaya Perbaikan Kualitas Proses Packing Semen Untuk Menurunkan Jumlah Cacat Kantong Pecah dengan Metode Six Sigma DMAIC (Studi Kasus PT. Semen Gresik (Persero), tbk. Tuban-Jawa Timur)

HANDAYANI, DIAH KUSUMA (2007) Upaya Perbaikan Kualitas Proses Packing Semen Untuk Menurunkan Jumlah Cacat Kantong Pecah dengan Metode Six Sigma DMAIC (Studi Kasus PT. Semen Gresik (Persero), tbk. Tuban-Jawa Timur). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
HAL_JUDUL.pdf

Download (440kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
Bab_1.pdf

Download (47kB)
[img] PDF (Bab II)
bab2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (82kB)
[img] PDF (Bab III)
Bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (62kB)
[img] PDF (Bab IV)
Bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (799kB)
[img] PDF (Bab V)
Bab_5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (29kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
Daftar_pustaka.pdf

Download (27kB)
[img] PDF (Lampiran)
Lmapiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (237kB)

Abstract

PT. Semen Gresik merupakan perusahaan yang memproduksi semen. Penurunan kualitas terjadi pada beberapa karakteristik kualitas kritis (CTQ) di bagian packing. Proses packing itu sendiri merupakan proses akhir dan bagian paling vital dalam menentukan hasil akhir produk semen dalam hal ini produk semen dalam kemasan kantong. Mengingat betapa pentingnya kualitas pada proses packing, maka diperlukan suatu metode pemecahan masalah guna memperbaiki dan mengendalikan proses packing semen yang berlangsung di Departemen Packing Tuban 1,2,dan 3 agar jumlah produk cacat dapat diminimasi, sehingga tujuan zero defect dapat tercapai. Pemecahan masalah dilakukan dengan metode Six Sigma yang terdiri dari tahap Define, Measure, Analize, Improve, dan Control (DMAIC). Tahapan DMAIC ini dimulai dengan identifikasi kebutuhan pelanggan untuk penentuan CTQ prioritas. Selanjutnya diukur level sigma, stabilitas CTQ prioritas. Pada tahap Analisis digunakan diagram sebab akibat untuk mencari penyebab kegagalan CTQ, kemudian dilakukan analisis kegagalan dengan tool Failure Modes Effect Analysis (FMEA). Pada tahapan terakhir ditetapkan rencana perbaikan dan pengendalian proses untuk perusahaan. Hasil penelitian dimulai dari tahap Define dimana idapatkan kantong pecah sebagai CTQ prioritas. Pada tahap Measure diketahui level sigma bulan Januari 2007 sebesar 4,63 sigma dan pada bulan Februari 2007 sebesar 4,66 serta pada bulan maret sebesar 4,66 sigma. Kondisi proses untuk ketiga periode tersebut kurang stabil. Pada tahap Analyze diperoleh informasi bahwa faktorfaktor metode , mesin, material, lingkungan serta manusia (pekerja) diduga sebagai penyebab ketidakstabilan proses packing. Pada tahapan Improve dan Control diberikan usulan Improve untuk sisi manajerial dan teknis serta diberikan pula usulan Control untuk menjamin kualitas pada proses packing.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Six Sigma, Critical to Quality (CTQ), proses packing, level sigma, kantong pecah, FMEA.
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 16 Feb 2012 06:31
Last Modified: 16 Feb 2012 06:31
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/16874

Actions (login required)

View Item View Item