PERBEDAAN TERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN ARUS FARADIK DENGAN INFRA RED RADIATION DAN ARUS INTERUPTED DIRECT CURRENT PADA PENDERITA BELL’S PALSY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL WAJAH DI POLIKLINIK FISIOTERAPI RSUD Dr. H. MOH. ANWAR SUMENEP

SUMARSONO , NANANG HERU (2010) PERBEDAAN TERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN ARUS FARADIK DENGAN INFRA RED RADIATION DAN ARUS INTERUPTED DIRECT CURRENT PADA PENDERITA BELL’S PALSY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL WAJAH DI POLIKLINIK FISIOTERAPI RSUD Dr. H. MOH. ANWAR SUMENEP. Skripsi thesis, UMS.

[img]
Preview
PDF
J110080029-s.pdf

Download (44kB)
[img] PDF
J110080029-s.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Latar belakang: Bell’s palsy adalah kelumpuhan saraf fasialis perifer yang bersifat akut faktor penyebabnya idiopatik unilateral. Data statistik RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep di poli fisioterapi pada bulan Januari hingga bulan Juli 2009 penderita bell’s palsy mengalami peningkatan antara 5% s/d 15% tiap bulannya. Pada bulan Juli 2009, penderita bell’s palsy menempati urutan ke dua sesudah stroke dari 10 penyakit terbanyak. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh intervensi MWD dan Arus Faradik (AF) dengan IRR dan arus IDC terhadap peningkatan kemampuan fungsional wajah pada bell’s palsy. Metode penelitian: Quasi Eksperimental Prospektif pelaksanakan selama 5 bulan mulai Agustus sampai dengan bulan Desember 2009 di Poliklinik Fisioterpi RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep dengan sample penelitian 46 responden laki-laki dan perempuan dengan usia 3 – 65 tahun yang terbagi dua kelompok perlakuan, Kelompok Perlakuan I dengan MWD dan Arus Faradic dan Kelompok Perlakuan II dengan terapi IRR dan arus IDC. Hasil Penelitian: hasil uji statistik dengan t-test perubahan skor Ugo fisch pada perlakuan I didapatkan p<0,05, dan pada perlakuan II didapatkan p<0,05. jadi pada penderita bell’s palsy baik dengan intervensi MWD dan arus faradik maupun dengan intervensi IRR dan arus IDC sama-sama terdapat kenaikan skor Ugo fisch yang bermakna. Dan pada uji beda rata-rata t-test perubahan skor Ugo fisch antara perlakuan I dan perlakuan II didapatkan p<0,05, jadi secara statistik terdapat perbedaan kenaikan skor Ugo fisch antara perlakuan I dan perlakuan II. Kesimpulan: hasil terapi intervensi MWD dan Arus Faradic lebih baik bila dibandingkan dengan intervensi IRR dan arus IDC terhadap peningkatan kemampuan fungsional wajah pada penderita bell’s palsy.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Micro Wave Diathermy, AF, Infra Red Radiation, Arus, Interupted Direct Current dan Bell’s Palsy
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Fisioterapi D4
Depositing User: Users 12 not found.
Date Deposited: 21 Dec 2011 11:03
Last Modified: 21 Dec 2011 11:03
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/16239

Actions (login required)

View Item View Item