ANALISIS KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DAN KARAKTERISTIK MEKANIK TERHADAP BIOBRIKET CAMPURAN BATUBARA LOKAL DAN AMPAS GARUT DENGAN VARIASI TEKANAN

WIDODO, EKO SRI (2007) ANALISIS KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DAN KARAKTERISTIK MEKANIK TERHADAP BIOBRIKET CAMPURAN BATUBARA LOKAL DAN AMPAS GARUT DENGAN VARIASI TEKANAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF
D200020161.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Ampas garut merupakan limbah dari pembuatan tepung garut yang sering dianggap sebagai sampah, dan terkadang juga hanya digunakan sebagai campuran makanan ternak. Biomassa yang berasal dari limbah pembuatan tepung garut ini merupakan masalah umum bagi produsen tepung garut karena mengganggu lingkungan sekitar, limbah ampas garut apabila dijadikan pupuk tidak mudah terurai dan apabila terkena air limbah ampas garut akan busuk sehingga menimbulkan bau yang tak sedap. Sehingga perlu dilakukan penelitian yang mampu untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang terjadi, dengan menjadikan biomassa (ampas garut) sebagai bahan dasar biobriket. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan bahan dasar berupa ampas garut, batu bara lokal, dan bahan perekat (aspal), setelah itu dilakukan uji proximate bahan dasar. Pembuatan biobriket dengan komposisi 58, 3% ampas garut ; 25% batu bara, 41,7% ampas garut ; 41,7% batu bara, 25% ampas garut ; 58,3% batu bara (dengan variasi tekanan 50 Kg/cm2, 100 Kg/ cm2, 150 Kg/ cm2, menggunakan bahan perekat 1 gram aspal). Setelah itu dilakukan pengujian karakteristik pembakaran, yang meliputi temperatur pembakaran briket, laju penurunan massa, dan laju pembakaran. Dari hasil penelitian, bahwa temperatur pembakaran paling tinggi dihasilkan oleh briket dengan komposisi 25% ampas garut ; 58,3% batubara dengan tekanan 150 Kg/cm2, hal ini menunjukan bahwa tekanan 150 Kg/cm2 memiliki tingkat kepadatan yang baik dibandingkan dengan tekanan 50 Kg/cm2 dan 100 Kg/cm2 yang menjadikan temperatur briket semakin tinggi karena laju pembakarannya semakin lambat. Laju penurunan massanya semakin lambat, yang dipengaruhi oleh komposisi batubara lebih banyak dari ampas garut, karena batubara mempunyai nilai volatile matter yang rendah dan juga dipengaruhi oleh tingkat kepadatan briket yang baik. Laju pembakarannya semakin lambat, karena dipengaruhi oleh tingkat tekanan yang tinggi.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Ampas Garut, Volatile Matter, Perekat, Batubara lokal
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Users 10 not found.
Date Deposited: 22 May 2009 07:26
Last Modified: 17 Nov 2010 05:41
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/1491

Actions (login required)

View Item View Item