METODE CAMEL SEBAGAI ALAT ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA

ANSHORI, MUHAMMAD LUQMAN (2011) METODE CAMEL SEBAGAI ALAT ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
02._HALAMAN_DEPAN.pdf

Download (560kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
03._BAB_I.pdf

Download (168kB)
[img] PDF (Bab II)
04._BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (211kB)
[img] PDF (Bab III)
05._BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (256kB)
[img] PDF (Bab IV)
06._BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (381kB)
[img] PDF (Bab V)
07._BAB_V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (138kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
08._DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (64kB)
[img] PDF (Lampiran)
09._LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang ukuran tingkat kesehatan bank, adapun kategorinya adalah sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat. Penelitian ini dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia. Data yang dikumpulkan berupa laporan neraca dan laporan rugi dan laba pada tahun 2005 sampai dengan 2009. Sistem pelaksanaan penilaian kesehatan bank berdasarkan surat keputusan direksi Bank Indonesia No. 30/12/kep/DIR/2002 menggunakan metode CAMEL. CAMEL merupakan penilaian tingkat kesehatan yang didasarkan pada 5 faktor, yaitu Capital, Assets, Management, Earning, dan Liquidity. Tetapi dalam penelitian ini faktor yang digunakan adalah CAEL, yaitu Capital, Assets, Earning dan Liquidity. Sistem penilaian ini menggunakan pendekatan kualitatif atas berbagi aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan bank. Sedangkan perhitungan masing-masing faktor menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan mengkuantifikasikan komponen-komponen yang termasuk dalam masing-masing faktor sehingga diperoleh nilai atau angka tertentu. Berdasarkan hasil perhitungan rasio permodalan selama lima tahun, yaitu tahun 2005 sampai dengan 2009, Bank Muamalat Indonesia memperoleh rasio CAR (Capital Adequecy Ratio) sebesar 16,33%, 14,56%, 10,79%, 11,41% dan 11,15% ≥ 8%, sehingga dapat dikatakan sehat. Rasio KAP (kualitas aktiva produktif) selama lima tahun sebesar 1,79%, 1,70%, 2,34%, 1,42% dan 1,38% ≤ 10,35% sehingga dapat dikatakan sehat. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) selama lima tahun sebesar 100,00%, 117,08%, 100,07%, 106,00% dan 108,32% ≥ 81%, sehingga dapat dikatakan sehat. Rasio Return On Assets (ROA) pada tahun 2005 sampai dengan 2008 sebesar 2,10%, 1,92%, 2,00% dan 2,39% ≥ 1,5%, sehingga dapat dikatakan sehat, sedangkan pada tahun 2009 sebesar 0,40% ≤ 1,5%, sehingga dikatakan tidak sehat, hal ini disebabkan karena bank belum mampu untuk menghasilkan keuntungan secara relatif yang dibandingkan dengan nilai total asetnya.. Rasio biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO) selama lima tahun 66,93%, 69,41%, 71,72%, 67,55% dan 91,60% ≤ 93,52%, sehingga dapat dikatakan sehat. Nilai cash ratio selama lima tahun sebesar 53,95%, 29,33%, 41,82%, 84,36% dan 116,71%≥ 4,05%, sehingga dapat dikatakan sehat. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) selama lima tahun sebesar 46,02%, 47,28%, 48,08%, 49,61% dan 44,89%≤ 94,75%, sehingga dikatakan sehat.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Additional Information: RAK B100/2011-003
Uncontrolled Keywords: Kesehatan Bank, Capital, Assets, Earning, dan Liquidity.
Subjects: H Social Sciences > HG Finance
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 29 Apr 2011 04:44
Last Modified: 11 May 2011 04:46
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/11966

Actions (login required)

View Item View Item