PENGGUNAAN SAPAAN PENGEMIS DI KOTA SEMARANG

Kurniawan, Sofan (2008) PENGGUNAAN SAPAAN PENGEMIS DI KOTA SEMARANG. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF
A310030017.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Sapaan merupakan seperangkat nominal tertentu yang dipergunakan dalam percakapan (dialog) untuk mengundang orang tertentu sebagai mitra tutur agar memberikan reaksi baik secara verbal maupun nonverbal. Dalam komunikasi yang baik dan agar tercipta adanya saling pengertian, penyapa harus menggunakan kata sapaan untuk menyapa mitra tuturnya. Jenis hubungan antar penyapa dan tersapa ini sangat menentukan pilihan bentuk sapaan yang akan dipergunakan untuk menyapa lawan bicaranya. Penelitian ini membahas masalah bagaimana wujud sapaan pengemis di kota Semarang dan faktor-faktor apakah yang memengaruhi munculnya penggunaan sapaan pengemis di kota Semarang. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan ini digunakan karena data yang diperoleh berupa tuturan. Data penelitian ini adalah tuturan pengemis di kota Semarang yang mengandung sapaan, sedangkan sumber data penelitian ini berupa tuturan atau sapaan yang digunakan oleh pengemis di kota Semarang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik wawancara, teknik rekam, dan teknik catat. Semua data yang diperoleh kemudian dicatat dalam kartu data. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode padan dan metode agih. Berdasarkan analisis data penelitian diperoleh temuan bahwa wujud sapaan pengemis di kota Semarang, meliputi: (1) wujud sapaan berdasarkan (a) sapaan berupa penambahan bunyi pada akhir dan pengurangan bunyi pada awal kata, (b) sapaan berupa pengurangan bunyi pada awal kata, (c) sapaan berupa pengurangan bunyi pada awal dan perubahan bunyi pada awal kata. Sapaan berdasarkan ciri morfologis yaitu sapaan berupa kata majemuk. Sapaan berdasarkan arti terbagi atas sapaan kekerabatan, sapaan gelar berupa sapaan gelar kebangsawanan. Sapaan berdasarkan asal berupa sapaan yang berasal dari bahasa Jawa, Cina, dan Arab. (2) faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya wujud sapaan pengemis di kota Semarang meliputi faktor perbedaan usia, jenis kelamin, penghormatan, tempat, dan etnik. Saran yang direkomendasikan bahwa masyarakat hendaknya menerima bentuk sapaan pengemis sebagai variasi sapaan dalam percakapan (dialog) untuk mengundang orang tertentu sebagai mitra tutur agar memberikan reaksi baik.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Bentuk sapaan, Faktor-faktor yang melatarbelakangi
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 15 Jul 2008 04:12
Last Modified: 28 Mar 2011 09:50
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/119

Actions (login required)

View Item View Item