ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI “NUANSA BARU” KABUPATEN KARANGANYAR

MARTUTIK, DWI (2007) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI “NUANSA BARU” KABUPATEN KARANGANYAR. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
Hal_Depan.pdf

Download (49kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
BAB-01-DWI_MARTUTIK.PDF

Download (14kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB-02-DWI_MARTUTUK-UMS.PDF
Restricted to Repository staff only

Download (37kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB-03-DWI_MARTUTIK-UMS.PDF
Restricted to Repository staff only

Download (24kB)
[img] PDF (Bab IV dan V)
BAB-04-05-DWI_MARTUTIK-UMS.PDF
Restricted to Repository staff only

Download (63kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.PDF

Download (7kB)

Abstract

Dalam membuat penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan diperlukan analisis yang tepat terhadap data-data perusahaan yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan, terutama pada pos-pos neraca, yang didalamnya memuat gambaran mengenai data aktiva, pasiva dan modal, dan pada laporan rugi laba perusahaan yang mencantumkan keuntungan dan biaya-biaya yang telah dicapai pada suatu periode tertentu. Tujuan penelitian ini adalah : Untuk menguji dan membuktikan secara empiris kesehatan kinerja keuangan Koperasi Nuansa Baru dari segi ratio keuangan. Adapun alat analisis yang digunakan adalah dengan rasio keuangan, diantaranya: rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas. Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan: 1) Analisis rasio likuiditas yang digunakan yaitu dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004, kinerja keuangan KSU “Nuansa Baru” Kabupaten Karanganyar dalam kondisi yang cukup likuid terutama untuk current ratio dan quick ratio walaupun rasionya berubah-ubah tetapi perubahannya hanya sedikit, 2) Analisis rasio solvabilitas, kemampuan KSU “Nuansa Baru” Kabupaten Karanganyar mampu memenuhi seluruh kewajibannya apabila koperasi tersebut pada saat dilikuidasi dirasa cukup walaupun mengalami penurunan tetapi koperasi tetap mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan kewajiban-kewajiban yang ditanggungnya. Maka diharapkan koperasi mengurangi kewajiban-kewajiban yang masih harus dibayarnya diimbangi penambahan aktiva dengan cara peningkatan penjualan serta modal sendiri yang harus ditanam dalam koperasi, 3) Dilihat dari rasio rentabilitas, kemampuan KSU “Nuansa Baru” Kabupaten Karanganyar dalam menghasilkan laba kurang cukup walaupun hal ini dikarenakan penurunan nilai laba yang dihasilkan terutama pada tahun 2003 mengalami kenaikan yang tidak begitu besar yang mengakibatkan nilai rasionya menurun walaupun tidak begitu berarti, tetapi pada akhir tahun 2004 koperasi sudah mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan modal yang tersedia (ada) serta laba yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya walaupun pada tahun 2003 mengalami kenaikan yang tidak begitu besar, namun mulai tahun 2004 mengalami laba yang begitu besar, 4) Dilihat dari segi aktivitas pada total assets over cenderung mengalami kenaikan, yaitu berkisar antara 0,06x sampai dengan 0,76x tetapi pada tahun 2002 mengalami penurunan menjadi sebesar 0,06x, rata-rata per tahun sebesar 0,44x, ini tergolong masih cukup sehat. Untuk working capital turnover mengalami penurunan pada tahun 2000 sampai tahun 2002 yaitu berkisar antara 0,63x sampai dengan 2,35x, dan pada tahun 2003 mengalami kenaikan sebesar 3,12x, namun pada tahun 2004 mengalami penurunan sebesar 0,83x, serta rata-rata tiap tahunnya sebesar 1,61x, ini dinilai kurang efektif dalam penggunaan modal dari hutang lancarnya. Untuk mengetahui Kinerja Keuangan PT. Batik Keris Surakarta periode tahun 2001- 2003, maka dapat diketahui: (a) Dari segi likuiditas ( current ratio dan quick ratio) walaupun mengalami penurunan berkisar 0,1627 sampai dengan 0,2596, hal ini dinilai bahwa likuiditas PT. Batik Keris Surakarta dibilang masih cukup sehat; (b) Dari segi leverage ( total to equity ratio) mengalami penurunan berkisar 0,48 sampai 0,80 dan rata-rata per tahun 5,5187, untuk ( total debt to capital assets) cenderung menurun dengan rata-rata per tahun sebesar 0,691, sehingga dikatakan nilai leverage masih cukup sehat; (c) Dari segi aktivitas (Total assets turn over) cenderung mengalami kenaikan berkisar antara 0,59x sampai dengan 0,76x, rata-rata per tahun sebesar 0,68, ini tergolong sehat. Untuk ( Receivable turn over) mengalami peningkatan yaitu pada tiap tahunnya tidak jauh berbeda yaitu sebesar 12,00x, hal ini dapat dinilai bahwa dari segi aktivitas PT. Batik Keris Surakarta dinilai masih cukup sehat; (d) Dari segi profitabilitas (gross profit margin) ada yang mengalami penurunan dan mengalami peningkatan, untuk tahun 2001 sebesar 0,429%, untuk tahun 2002 sebesar 0,4294% dan tahun 2003 sebesar 0,4393%, dan untuk rata-rata tiap tahunnya 0,4154 (41,54%), hal ini dinilai sehat. Untuk (Net profit margin) berkisar antara 7,98% sampai 2,91%, dan untuk rata- rata tiap tahunnya sebesar 10,08% ini dinilai masih wajar (sehat). Sedangkan untuk (ROI) mengalami peningkatan dari tahun 2001 – 2003 berkisar antara 5,77% sampai 3,14%, dan rata-rata tiap tahunnya sebesar 7,13%, hal ini dinilai sehat; 2) Berdasarkan analisis dan laporan keuangan PT. Batik Keris Surakarta dapat diketahui bahwa laba berfluktuasi naik dan turun, sehingga laba mempunyai peran sebagai alat kinerja perusahaan, walaupun belum optimal; 3) Berdasarkan analisis deskriminan dapat diketahui nilai Z-Score pada PT. Batik Keris Surakarta selama periode 2001 sampai periode 2003 mengalami peningkatan. Nilai Z-Score terendah yang pernah dicapai oleh perusahaan tahun 2001 yaitu 0,5925 yang menunjukkan perusahaan berada dalam posisi tidak bangkrut atau perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan. Pada tahun 2001, nilai tersebut mengalami peningkatan dan tahun berikutnya kinerja perusahaan mengalami peningkatan sampai tahun pengamatan dan berdasarkan standar penilaian Z- score, maka perusahaan tidak berpotensi untuk mengalami kebangkrutan. Untuk mengetahui pengaruh promosi (periklanan dan publisitas) dalam upaya meningkatkan peningkatan volume penjualan pada perusahaan meubel PT. Solo Matrix Furniture di Surakarta.; 2) Untuk mengetahui pengaruh yang paling dominan dari promosi (periklanan dan publisitas) terhadap peningkatan volume penjualan pada perusahaan meubel PT. Solo Matrix di Surakarta. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1) Diduga Promosi (periklanan dan publisitas) terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan volume penjualan pada perusahaan meubel PT. Solo Matrix Furniture Surakarta; 2) Diduga faktor promosi pada periklanan mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap peningkatan volume penjualan pada perusahaan meubel PT. Solo Matrix Furniture Surakarta. Untuk membuktikan hipotesis yang ada, maka digunakan analisis data antara lain: analisis regresi berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2 ). Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Berdasarkan analisis regresi dapat diketahui persamaan regresinya: Y = 521230,588 + 115,052X1 + 61,737X2. Dari persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan bahwa terdapat kontribusi atau pengaruh antara biaya periklanan dan publisitas terhadap peningkatan volume penjualan sebesar 521.230,588; 2) Dari hasil analisis dengan uji t terlihat bahwa variabel biaya periklanan pada taraf signifikan (a = 5%) nilainya adalah 4,824 > 2,306 dan variabel publisitas nilai sebesar 2,903 > 2,306, ini berarti bahwa besarnya biaya periklanan dan publisitas berpengaruh secara individu terhadap volume penjualan di perusahaan mebel PT. Solo Matrik Furniture Surakarta, serta variabel biaya periklanan mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap volume penjualan; 3) Dari hasil uji F, terlihat bahwa terdapat pengaruh secara bersama- sama yang signifikan antara variabel biaya periklanan dan publisitas terhadap volume penjualan, hal ini dibuktikan dengan uji F pada taraf signifikan 5% didapatkan F-hit = 923,073 lebih besar dari F-tabel = 4,350; 4) Berdasarkan analisis koefisien determinasi (R2 ) dapat diketahui bahwa kenaikan dari volume penjualan dapat diakibatkan oleh biaya periklanan dan publisitas karyawan sebesar 0,996 atau 99,60% sehingga pengaruh volume penjualan sangat tinggi, yang mana sisa sebesar 0,40% yang menyatakan bahwa kenaikan volume penjualan diakibatkan oleh variabel yang tidak masuk dalam model.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen
Depositing User: Users 1504 not found.
Date Deposited: 05 Apr 2011 08:10
Last Modified: 27 Jul 2016 06:44
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/11201

Actions (login required)

View Item View Item