ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM BERDASARKAN NILAI INTRINSIK SAHAM DENGAN METODE Earning Per Share ( EPS ) DAN Price Earning Ratio ( PER ) DI BURSA EFEK JAKARTA ( BEJ )

SYAIFURRIJAL , SYAIFURRIJAL (2006) ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM BERDASARKAN NILAI INTRINSIK SAHAM DENGAN METODE Earning Per Share ( EPS ) DAN Price Earning Ratio ( PER ) DI BURSA EFEK JAKARTA ( BEJ ). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta .

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
Cover_Judul_DAN_Abstraksi.pdf

Download (534kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf

Download (42kB)
[img] PDF (Bab II dan III)
BAB_II_dan_IIIf.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (120kB)
[img] PDF (Bab IV dan V)
BAB_IV_dan_V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (112kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
Dapus.pdf

Download (28kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (80kB)

Abstract

“ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM BERDASARKAN NILAI INTRINSIK SAHAM DENGAN METODE Earning Per Share ( EPS ) DAN Price Earning Ratio ( PER ) DI BURSA EFEK JAKARTA ( BEJ )” Analisis earning per share dan price earning ratio dapat digunakan sebagai alat analisis terhadap perusahaan bersangkutan oleh investor, karena mengetahui kondisi perusahaan yang akan di jadikan pilihan itu merupakan hal yang sangat penting bagi investor. untuk mengetahui apakah saham perusahaan layak dijadikan pilihan investasi. Penggunaan analisis earning per share dan price earning ratio terhadap perusahaan bersangkutan untuk transaksi saham di Bursa Efek, bagi para investor diperlukan untuk menilai apakah saham suatu perusahaan layak dibeli atau layak dijual. Analisis perusahaan (EPS dan PER) merupakan salah satu alat yang bisa digunakan investor dalam menentukan strategi perdagangan mereka. Tujuan dari analisis EPS dan PER adalah untuk mengestimasi nilai intrinsik saham sehingga diketahui besarnya nilai intrinsik saham kemudian dapat diketahui keputusan yang diambil oleh investor terhadap saham yang bersangkutan. Analisis ini hanya mengumpulkan fakta dari data-data yang ada dan menguraikan secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan. Obyek dari penelitian ini yaitu perusahaan-perusahaan yang termasuk sektor Tobacco Manufactures yang meliputi PT. Gudang Garam Tbk, PT. BAT Indonesia Tbk, dan PT. HM Sampoerna Tbk. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berupa ringkasan laporan keuangan perusahaan, baik dari Koran, maupun sumber-sumber data yang lain yang relevan dengan penelitian ini. Hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa estimasi nilai intrinsik saham perusahaan merupakan fungsi dari estimasi EPS dan besarnya PER. Berdasarkan estimasi nilai intrinsik, maka diketahui nilai intrinsic sebagai berikut : Nilai Intrinsik Perusahaan Tobacco Manufactures PER Estimasi EPS Nilai Intrinsik Nama Perusahaan DPR (1) k (2) g (3) DPR / (k-g) (4) EPS(1+g) (5) (4) x (5) PT. Gudang Garam Tbk PT. BAT Indonesia Tbk PT. HM. Sampoerna Tbk 34,36% 23,56% 28,98% 17,93% 27% 24,2% 18,34% 12,54% 21,53% -83,80 1,63 10,85 Rp. 1.075,88 Rp. 841,80 Rp. 380,39 (Rp. 90.158) Rp. 1.372 Rp. 4.127 Pada Perusahaan Sektor Tobacco Manufactures tahun 2004 V. Analisis Nama Perusahaan EPS PER Nilai Intrinsik Harga Pasar Keterangan Keputusan PT. Gudang Garam Tbk PT. BAT Indonesia Tbk PT. HM. Sampoerna Tbk Rp. 1.075,88 Rp. 841,80 Rp. 380,39 -83,80 1,63 10,85 (Rp. 90.158) Rp. 1.372 Rp. 4.127 7.350-8.100 8.450-9.000 3.050-3.425 Overvalued Overvalued Undervalued JUAL JUAL BELI Dari tabel diatas maka diketahui nilai intrinsik saham PT. Gudang Garam Tbk sebesar (Rp. 90158) per lembar sedangkan harga pasarnya berkisar antara Rp. 7.350 – Rp. 8.100 sehingga dengan demikian nilai intrinsiknya lebih rendah dibandingkan dengan harga pasarnya maka termasuk saham yang overvalued artinya layak dijual. Sedangkan pada PT. BAT Indonesia Tbk, hasilnya juga sama nilai intrinsiknya Rp. 1.372 sedang harga pasarnya Rp. 8450 – Rp. 9.000 sehingga nilai intrinsiknya lebih kecil daripada harga pasarnya maka termasuk saham yang overvalued yaitu layak dijual. Sementara itu pada PT. HM Sampoerna Tbk terjadi sebaliknya dengan nilai intrinsik sebesar Rp. 4.127 dan harga pasarnya berkisar antara Rp. 3.050 – Rp. 3.425 maka dengan demikian terlihat bahwa nilai intrinsik lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasarnya maka termasuk saham yang undervalued artinya layak dibeli. Jadi apabila investor memiliki saham PT. Gudang Garam dan PT. BAT Indonesia Tbk sebaiknya dijual dan dialihkan investasinya untuk membeli saham PT. HM Sampoerna Tbk karena hanya saham inilah yang layak untuk dibeli karena nilai intrinsiknya lebih tinggi sebesar Rp. 702.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: overvalued, undervalued, Earning Per Share, Price Earning Ratio
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen
Depositing User: Users 1504 not found.
Date Deposited: 30 Mar 2011 08:16
Last Modified: 30 Mar 2011 08:16
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/11109

Actions (login required)

View Item View Item