HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU DELINKUENSI PADA REMAJA

ATMOKO, FAJAR DWI (2010) HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU DELINKUENSI PADA REMAJA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
F100060103.pdf

Download (182kB)
[img] PDF
F100060103.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Perilaku menyimpang pada sejumlah remaja sekarang ini sudah sangat memprihatinkan, sehingga orang tidak lagi menggolongkan sebagai kenakalan biasa tetapi sudah merupakan sebuah kejahatan. Perilaku menyimpang tersebut juga bisa disebut dengan perilaku delinkuensi. Perilaku delinkuensi dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat, pengaruh teman sebaya hingga keharmonisan keluarga yang kurang. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi terhadap keharmonisan keluarga dengan perilaku delinkuensi pada remaja, sehingga penulis mengajukan hipotesis bahwa ”ada hubungan negatif antara persepsi terhadap keharmonisan keluarga dengan perilaku delinkuensi pada remaja”. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja SLTA se-kecamatan Sragen, dengan sampel penelitian mengambil remaja kelas XI sejumlah 100 remaja di lima SLTA se-kecamatan Sragen. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive non random sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengungkap variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala persepsi keharmonisan keluarga, dan (2) skala perilaku delinkuensi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh koefisien korelasi (rxy) = -0,615 dengan p≤0,01, yang berarti ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara persepsi keharmonisan keluarga dengan perilaku delinkuensi pada remaja. Semakin tinggi persepsi terhadap keharmonisan keluarga maka semakin rendah perilaku delinkuensi pada remaja, dan begitu pula sebaliknya. Rerata hipotetik persepsi keharmonisan keluarga sebesar 82,5 dengan rerata empirik sebesar 93,910 yang disimpulkan bahwa persepsi terhadap keharmonisan keluarga remaja di Sragen katagorisasinya tinggi, sedangkan rerata hipotetik perilaku delinkuensi sebesar 87,5 dengan rerata empirik sebesar 87,200 yang disimpulkan bahwa perilaku delinkuensi remaja di Sragen katagorosasinya sedang. Peranan persepsi keharmonisan keluarga terhadap perilaku delinkuensi (SE) sebesar 37,9%. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negaatif yang sangat signifikan antara persepsi keharmonisan keluarga dengan perilaku delinkuensi pada remaja, bahwa semakin tinggi persepsi keharmonisan keluarga maka semakin rendah perilaku delinkuensi pada remaja, sebaliknya semakin rendah persepsi terhadap keharmonisan keluarga maka semakin tinggi perilaku delinkuensi pada remaja.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Persepsi terhadap Keharmonisan Keluarga, Perilaku Delinkuensi Remaja.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Ken Retno Yuniwati
Date Deposited: 16 Feb 2011 09:50
Last Modified: 16 Feb 2011 09:50
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/10406

Actions (login required)

View Item View Item