HUBUNGAN ANTARA PEMALASAN SOSIAL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK

UTOMO, DANU (2010) HUBUNGAN ANTARA PEMALASAN SOSIAL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
F100060039.pdf

Download (247kB)
[img] PDF
F100060039.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (877kB)

Abstract

Seseorang yang mempunyai kecenderungan untuk menunda, atau tidak segera memulai suatu kerja disebut sebagai seseorang yang melakukan prokrastinasi, tidak peduli apakah penundaan tersebut mempunyai alasan atau tidak. Prokrastinsi akademis adalah penundaan yang khusus terjadi di dalam konteks tugas-tugas akademis. Salah satu faktor yang mempengaruhi prokrastinasi adalah rendahnya kemampuan sosial dimana seseorang yang memiliki kecenderungan pemalasan sosial kurang mampu untuk menunjukkan kemampuan yang sebenarnya dimiliki. Selain itu, munculnya kecemasan dalam berhubungan sosial akan menumbulkan kekhawatiran yang mengakibatkan seseorang tidak mau terlibat banyak dalam suatu kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemalasan sosial dengan prokrastinasi akademik. Hipotesis yang penulis ajukan adalah ada hubungan antara pemalasan sosial dengan prokrastinasi akademik artinya semakin tinggi pemalasan sosial maka semakin tinggi pula tingkat prokrastinasi akademik. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang tersebar ke dalam 11 fakultas dengan jumlah 110 subjek. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala pemalasan sosial dan skala prokrastinasi akademik. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi tata jenjang Rho Spearman dengan menggunakan bantuan SPS versi 2005-BL untuk mengukur hubungan antara pemalasan sosial dengan prokrastinasi akademik. Kesimpulan dari hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.136 dengan p= 0.152 yang berarti >0,05. Dengan kata lain bila dipergunakan p <0,05 dapat dikatakan tidak ada hubungan, sehingga pemalasan sosial tidak dapat dijadikan prediktor bagi prokrastinasi akademik. Berdasarkan hasil analisis kategorisasi diketahui variabel pemalasan sosial mempunyai (RE) 92,94 sedangkan untuk (RH) 115. Nilai ini menunjukkan bahwa rerata empirik lebih rendah atau lebih kecil dari rerata hipotetik, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemalasan sosial mahasiswa UMS tergolong rendah. Sementara pada prokrastinasi akademik mempunyai rerata empirik (RE) 156,14 sedangkan untuk rerata hipotetik (RH) sebesar 112,5. Nilai ini menunjukkan bahwa rerata empirik lebih tinggi atau lebih besar dari rerata hipotetik, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik mahasiswa UMS tergolong sangat tinggi. Dengan kata lain meskipun dalam mengerjakan tugas kelompok tidak terjadi pemalasan sosial, tetapi disini mahasiswa lebih cenderung untuk menunda-nunda mengerjakan tugas kuliah.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Pemalasan Sosial, Prokrastinasi Akademik
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Ken Retno Yuniwati
Date Deposited: 10 Feb 2011 09:06
Last Modified: 13 Jun 2012 05:50
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/10347

Actions (login required)

View Item View Item