ANALISIS POTENSI BAHAYA TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI KECAMATAN SELO, KABUPATEN BOYOLALI

Rudiyanto, Rudiyanto (2010) ANALISIS POTENSI BAHAYA TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI KECAMATAN SELO, KABUPATEN BOYOLALI. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
E100050004.pdf

Download (420kB)
[img] PDF
E100050004.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (10MB)

Abstract

Penelitian dengan judul “Analisis Potensi Bahaya Tanah Longsor Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mempunyai tujuan (1) mengetahui faktor dominan penyebab tingkat bahaya tanah longsor di daerah penelitian dan (2) mengetahui agihan potensi bahaya tanah longsor daerah penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi curah hujan, monografi kecamatan, data tekstur, permeabilitas tanah, kemiringan lereng, kedalaman efektif tanah, tingkat pelapukan batuan, kedalaman muka airtanah, kerapatan vegetasi, kerapatan torehan dan penggunaan lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik analisa menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan stratified sampling. Hasil dari penelitian ini adalah (1) berdasarkan penjumlahan harkat tiap parameter penyebab longsor, maka faktor dominan yang berpengaruh terhadap potensi bahaya longsor di daerah penelitian adalah kemiringan lereng yang curam dengan jumlah total harkat (87), tingkat pelapukan batuan (80) dan kerapatan torehan (75), (2) daerah penelitian mempunyai 3 tingkat potensi bahaya tanah longsor yakni berat, sedang dan ringan. Tingkat potensi bahaya berat tersebar di beberapa satuan lahan diantaranya satuan lahan V2IIIRLP (1.065,101 ha) yang tersebar di sebagian Desa Jeruk, Jrakah, Klakah, Lencoh, Samiran, Selo, Senden, Suroteleng, Tarubatan dan Tlogolele dan V2IVAnP (230,222 ha); tingkat potensi bahaya sedang meliputi satuan lahan V1VALH (137,633 ha), V1VRLH (263,765 ha), V1VRLTb (154,790 ha), V1VRLSb (365,206 ha), V1VanT (66,698 ha), V1VanSb (270,586 ha), V1VALSb (155,700 ha), V1IVAnT (80,054 ha), V2IVAnT (75,264 ha), V2IVRLT (195,773 ha), V2IIIRLT (290,994 ha), V2IVRLSb (288,517 ha), V2VanK (201,730 ha), V2IIIAnK (72,046 ha), V2IVRLK (29,907 ha), V2IVAnK (180,470 ha) yang tersebar di sebagian Desa Jeruk, Jrakah, Klakah, Lencoh, Samiran, Selo, Senden, Suroteleng, Tarubatan dan Tlogolele, dan V2IIIRLSb (159,292 ha); dan tingkat potensi bahaya ringan meliputi satuan lahan V2IVRLH (216,224 ha) dan V2IIIAnT (1.107,806 ha) yang tersebar di sebagian Desa Suroteleng, Klakah, Lencoh, dan Jrakah.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Potensi bahaya, tanah longsor, analisis SIG
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography
Divisions: Fakultas Geografi > Geografi
Fakultas Geografi > Geografi
Fakultas Geografi > Geografi
Depositing User: Mr. Edy Suparno
Date Deposited: 01 Feb 2011 08:53
Last Modified: 13 Jun 2012 07:08
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/10149

Actions (login required)

View Item View Item